Perspektif Kompilasi Hukum Islam dan KUH-Perdata terhadap Penarikan Tanah Hibah

Hibah merupakan pemberian sukarela kepada seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu. Pemberian tersebut tidak bisa ditarik kembali kecuali jika terkait tentang harta warisan. Namun parktiknya masih sering dijumpai tanah yang dihibahkan oleh pemberi hibah, sehingga dapat merugikan orang banyak, seperti terjadi di Kabupaten Aceh Singkil menarik pernah ia hibahkan. Penelitian ini menggunakan metode sosio-legal dengan pendekatan perunundang-undangan dan sosiologis. Hasil penelitian menunnjukkan adanya masayarakat hibahkannya, jalan, perkantoran bahkan pemakaman, alasan membutuhkan uang, menyampaikan masyarakat, bahwa dihibahkannya kembali, harus dibeli harga ditentukan. Sedangkan hibah daerah perkantoran, maka tanahnya juga pemerintah. Padahal merujuk ke hukum Islam KHI pasal 212 boleh terlebih lagi bagian dari Serambi Mekah.